CARA-CARA ALLAH MENGENDALIKAN
MANUSIA
Soleh Amini Yahman
Marilah
sebelum memasuki inti pembicaraan dalam acara pengajian subuh ini, terlebih
dahulu kita panjatkan doa dan puji syukur kehariban Allah SWT, atas segala
nikmat (terutama nikmat Islam, sehat dan sempat) yang telah Allah limpahkan
kepada kita semuanya sehingga kita dapat bermu’awajah ditempat yang indah dan
sejuk di lembah bukit Jenawi kabupaten Karanganyar pada pagi yang cerah ceria
hari ini. Hanya karena ijin Allah-lah kita dipagi yang cerah ini masih dapat
menyaksikan betapa agung dan perkasanya sang mata hari menampakkan dirinya,
membelah bukit dan bahkan gunung lawu disebelah timur dari tempat kita berada
ini.
Sholawat
dan salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
nabi akhir jaman, limpahan rahmat itu semoga tercurah pula kepada kita para
umat dan pengikutnya. Amin.
Dalam pengajian subuh ini saya akan
membawakan tema pengajian dengan judul “Cara-cara Allah Mengendalikan Manusia”
Hadirin rahimakullah. Bagaimana cara
allah mengendalikan Manusia ? , yaitu melalui
bisikan-nya di hati manusia. Sebagaimana sabda Rasullah saw dalam
hadistnya : “Ketahuilah bahwa di tubuh
manusia ada segumpal darah, bila itu baik, baiklah manusia itu seluruhnya. Dan
bila itu rusak, rusaklah itu seluruhnya. Ketahuilah, apakah itu, yaitu Hati”
Hati (hati nurani/hati Kecil) akan
sangat menentukan arah kehidupan manusia, sebab allah SWT akan membisikkan yang
baik melalui hati. Bila manusia mengikuti bisikan Allah melalui hati nuraninya tadi, niscaya
akan baik kehidupannya. Namun ternyata syaiton juga membisikan ajakkan sesatnya
melalui hati manusia pula, yang mana bila manusia mengikutinya maka hancurlah
kehidupannya, ia akan terseret bahkan terjerambab ke dalam lembah nista, berlumur
dosa. Firman allah Dalam Q.S. Anas 4.
5).
Dan kejahatan setan yang tersembunyi, yang dibisikkan
melalui dada(hati) manusia.(QS. Anas.4.5)
Kaum
muslimin yang dimuliakan Allah.
Keadaan hati manusia itu ada tiga
macam, yaitu 1). Hati yang Sehat (Qolbun Salim) . 2) Hati yang Sakit (Qolbun
fasid) dan Hati yang Mati (Qolbun Mayit).
Hati
yang sehat (Qolbun salim) hanya ada di hati seorang muslim yang beriman
dan bertaqwa kepada allah. Untuk memperoleh hati yang sehat ini seorang muslim
wajib memnuhi tiga persyaratan, yaitu : selalu
mensucikan diri, selalu ingat
kepada allah (Dzikrullah) dengan selalu mengagungkan asma allah dan Selalu
menjaga shalatnya. Firman allah : Qhot
aflaha mantayakha. Wadhakarasma robbihi fashola : Sesungguhnya beruntunglah
orang yang selalu mensucikan diri, ingat (dzikir) pada tuhannya dan menjaga
shalatnya. (QS. Al-Ala 14, 15).
Mensucikan diri artinya suci lahir bathin dan suci
pula harta bendanya. Maka dengan menjaga kesucian lahir bathin dan harta benda,
manusia akan terhindar dari perbuatahn yang bathil dan terhindar dari
barang-barang yang haram. Dengan
Berdzikir, bertahmid dan mengangungkan asam allah, akan tertuntun hati
manusia kejalan yang benar. Karena setiap hendak berbuat dosa, manusia
senantiasa akan sadar bahwa allah senantiasa mengawasi dan mengetahui
perbuatannya, meski tak ada satu manusia lain yang tahu perbuatan dosanya
selain dirinya sendiri yang tahu. Dengan menjaga shalatnya, seseorang akan
senantiasa selalu merasa dengan dengan tuhannya, sehingga ia mersa selalu
dilindungi oleh allah yang maha pengayom.
Hati yang Sakit : Hati yang sakit atau (qolbun
fasid bersemayam dihati seorang muslim yang beribadahm melaksanakan sholat dan
beramal shalih lainnya, tetapi tingkah
lakunya masih manyimpang dan suka berbuat maksiat, karena ‘lupa’ untuk
mensucikan diri. Penggambaran orang yang qolbunya sakit itu digambarkan oleh
allah dalam QS. Al-Baqarah 9 .
Artinya : Mereka hendak menipu allah dan menipu
orang-orang beriman, padahal mereka
hanya menipu diri sendiri sedangkan mereka tidak menyadarinya.
Demikian
pula firman allah dalam QS. Al Baqorah 10.
Artinya : Dalam hati mereka ada penyakit, lalau allah
menambah penyakitnya dan kepada mereka ada siksa yang pedih sebab mereka berdusta.
Orang yang berhati sakit (qolbun
fasid0 itu bermuka dua, bila berkumpul
dengan orang-orang muslim kelihatnnya taat kepada allah, namun bila berkumpul
dengan orang-orang yang ingkar dia ikut berbuat dosa. Bisikan Allah di hatinya
akan tertutup oleh bisikan syaiton, karena dihatinya ada virus penyakit yang
namanya virus syaitoniah .
Hati yang Mati : Hati yang mati (qolbun
mayid) bersemayan di hati orang-orang yang tidak mau menerima petunjuk allah,
bahkan ingkar atau melawan. Bila ia mendengar azn, diangapnya mengganggu
hidupnya, kalau ada ajakan untuk beriman, taqwa (misalnya melalui pengajian)
dibilanyna resek dan sebagai ocehan burung berkicau atau bahkan dianggapnya
sebagai radio rusak, hanya kemresek saja.
Orang yang
hatinya mati ini digambarkan oleh allah dalam QS. Al Baqorah : 6
Artinya: Sesunggunya bagi orang-orang yang ingkar
kepada Allah, sama saja diberi peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman
kepada Allah.
Juga dalam
QS. Al Baqorah : 7.
Artinya: allah telah mengunci hati mereka, pendengaran
mereka, penglihatan mereka dan bagi
mereka akan dilimpahkan siksa yang pedih.
Kaum
Muslimin jemaah pengajian Rahimakumullah.
Bagi orang
yang berhati mati, perbuatannya lebih
mengikuti hawa nafsu untuk berbuat kerusakan, permusuhan, kekejian dan
kekejaman karemna bisikan-bisikan setan bertebaran dan selalu berseliweran
disekitar hatinya, sehingga hati nuraninya
sudah mati.
Mudah-mudahan allah memberikan
bimbingan kepada kita sekalian dengan hati yang sehat. Amin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar