Mengenal Profesi
Psiklogi
(untuk
mahasiswa baru Fakultas Psikologi UMS 2013/2014)
by : Soleh Amini Yahman
PSIKOLOG =
Siapa sih ?
Psikolog adalah seseorang yang
karena kompetensi, kapasitas dan kapabilitas akademiknya dinyatakan sebagai
seorang ahli dan praktisi untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan
masalah-masalah kejiwaan, personalitas dan perilaku manusia, baik dalam
kapasitas manusia individual maupun kelompok. Jadi psikolog itu suatu profesi
yang mengemban tanggung jawab terkait dengan masalah-masalah pengembangan dan
optimalisasi nilai-nilai humanitas. Seperti misalnya pengembangan sumber daya
manusia. Manusia adalah mahluk yang terus berkembang,
mengalami perubahan. Oleh karena psikologi mempelajari dan mengkaji masalah
perilaku manusia, maka seorang psikolog (juga calon psikolog) harus selalu
me-up date dan meng-up great ilmu,
sehingga tidak mengalami kegagapan menghadapi perubahan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi
pencetak psikolog untuk meningkatkan kompetensi keilmuan dan ketrampilan para
psikolog, adalah menyelenggarakan ‘pendidikan profesi psikolog setingkat
magister psikologi (S2). Upaya tersebut dilakukan atas dasar adanya kesadaran
bahwa, dalam menghadapai tantangan masa depan yang global, persaingan profesi
akan semakin ketat. Dalam arti masing-masing profesi akan mengedepankan dirinya
sebagai profesi yang paling urgen.
Diakui atau tidak, dirasakan atau
tidak ,sampai tahun 2000 ini di Indonesia profesi psikologi belum dapat
memasyarakat sebagaimana profesi lain seperti dokter, hukum akuntan . Sebagian
besar warga masyarakat Indonesia (khususnya dari kalangan menengah ke bawah)
belum paham apa sebenarnya psikologi itu. Pemahaman mereka tentang psikologi
masih sangat perifer. Psikologi dipahami hanya sebatas sebagai tukang “ngetes”
atau sekedar ahli menasehati. Bahkan yang lebih menjengkelkan lagi psikologi
sering disamakan dengan paranormal atau dukun.
Untuk mengeliminir pemahaman yang
salah tersebut maka para pengelola pendidikan psikologi, psikolog dan calon
psikolog dituntut melakukan reorientasi dan pendekatan dalam pengembangan
psikologi di Indonesia . Misalnya dalam bidang penelitian psikologi. Sebagian
besar hasil penelitian psikologi yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan praktisi
psikologi cenderung bersifat kuantitatif murni, sehingga hasil assesmen
psikologi juga cenderung bersifat kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memang
bukan hal yang buruk atau salah, tetapi psikologi tidak perlu menutup diri
untuk mengembangkan model penelitian yang sifatnya non kuantitaif.
Berangkat
dari statmen ini maka saya berpendapat sudah saatnya mata kuliah “metodologi
penelitian kuantitatif” & “metode penelitian kualitatif” dimasukan sebagai
mata kuliah wajib di fakultas psikologi UMS.
Upaya lain untuk meningkatkan
kompetensi psikolog di Indonesia ini adalah, membuka paradigma baru psikologi
yang lebih bersifat interdisipliner dan lintas ilmu. Artinya para calon
psikolog harus sudi dan meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu lain
berkaitan dengan psikologi. Misalnya sosiologi, antropologi, dan ilmu-ilmu humaniora
lainnya.
Dalam menghadapi era global pada
tahun 2015 mendatang para psikologi dituntut untuk mampu berbicara dengan
bahasa Internasional. Oleh karena itu kemampun berbahasa inggris adalah mutlak.
Oleh karena itu saya sangat mendudkung kebijakan universitas muhammadiyah
surakarta, yang mewajibkan mahasiswa menempuh pendidikan bahasa inggris selama
enam semester atau setara dengan program DIII. Selain itu kemampuan menguasai
bahasa informatika komputer juga mutlak harus di pahami oleh para calon psikolog.
Pada era mendatang , komputer adalah merupakan perangkat yang tidak terpisahkan
dalam dunia profesi apapun. Berangkat dari situ maka pengenalan komputer harus
sudah dimulai sejak usia anak-anak.
Jangan hanya berkutat di ruang kelas !!
Belajar itu harus multy aprroach methode. Dalam
pembelajaran psikologi, proses pembelajaran tidak boleh hanya dengan single
approach. Pembelajaran di luar kelas harus diperbanyak secara mandiri oleh
mahasiswa, disamping pembelajaran yang bersifat asigment tertentu dari dosen.
Mahasiswa psikologi tidak boleh puas hanya mempelajari teori-teori, tetapi
harus mulai belajar mengimplementasikannya dalam aktivitas praktis dalam
kehidupan sehari-hari.
Ormawa yang ada di fakultas maupun
di universitas dapat anda jadikan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif, apalagi kalau ormawa tadi berkaitan langsung dengan profesi psikologi.
Selain ormawa kegiatan di BKPP (biro pemeriksaan dan konsultasi psikologhi
maupun kegiatan Laboratorium juga dapat dijadikan wahana aktifitas kreatif
dalam kegiatan intelektual anda, sehingga menjadi tabungan pengalaman positip
bagi msa depan anda dalam dunia profesi psikologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar