Bismillahirahmanirahim

Semoga Ilmu yang dibagi dan pengetahuan yang diajarkan dapat menambah dan mempertebal keimanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Kamis, 22 Agustus 2013

Mengenal Profesi Psiklogi



Mengenal Profesi Psiklogi
(untuk mahasiswa baru Fakultas Psikologi UMS 2013/2014)
by : Soleh Amini Yahman

PSIKOLOG =  Siapa sih ?

Psikolog adalah seseorang yang karena kompetensi, kapasitas dan kapabilitas akademiknya dinyatakan sebagai seorang ahli dan praktisi untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kejiwaan, personalitas dan perilaku manusia, baik dalam kapasitas manusia individual maupun kelompok. Jadi psikolog itu suatu profesi yang mengemban tanggung jawab terkait dengan masalah-masalah pengembangan dan optimalisasi nilai-nilai humanitas. Seperti misalnya pengembangan sumber daya manusia. Manusia adalah mahluk yang terus berkembang, mengalami perubahan. Oleh karena psikologi mempelajari dan mengkaji masalah perilaku manusia, maka seorang psikolog (juga calon psikolog) harus selalu me-up date dan meng-up great  ilmu, sehingga tidak mengalami kegagapan menghadapi perubahan.


Salah satu upaya yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi pencetak psikolog untuk meningkatkan kompetensi keilmuan dan ketrampilan para psikolog, adalah menyelenggarakan ‘pendidikan profesi psikolog setingkat magister psikologi (S2). Upaya tersebut dilakukan atas dasar adanya kesadaran bahwa, dalam menghadapai tantangan masa depan yang global, persaingan profesi akan semakin ketat. Dalam arti masing-masing profesi akan mengedepankan dirinya sebagai profesi yang paling urgen.
Diakui atau tidak, dirasakan atau tidak ,sampai tahun 2000 ini di Indonesia profesi psikologi belum dapat memasyarakat sebagaimana profesi lain seperti dokter, hukum akuntan . Sebagian besar warga masyarakat Indonesia (khususnya dari kalangan menengah ke bawah) belum paham apa sebenarnya psikologi itu. Pemahaman mereka tentang psikologi masih sangat perifer. Psikologi dipahami hanya sebatas sebagai tukang “ngetes” atau sekedar ahli menasehati. Bahkan yang lebih menjengkelkan lagi psikologi sering disamakan dengan paranormal atau dukun.
Untuk mengeliminir pemahaman yang salah tersebut maka para pengelola pendidikan psikologi, psikolog dan calon psikolog dituntut melakukan reorientasi dan pendekatan dalam pengembangan psikologi di Indonesia . Misalnya dalam bidang penelitian psikologi. Sebagian besar hasil penelitian psikologi yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan praktisi psikologi cenderung bersifat kuantitatif murni, sehingga hasil assesmen psikologi juga cenderung bersifat kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memang bukan hal yang buruk atau salah, tetapi psikologi tidak perlu menutup diri untuk mengembangkan model penelitian yang sifatnya non kuantitaif.
Berangkat dari statmen ini maka saya berpendapat sudah saatnya mata kuliah “metodologi penelitian kuantitatif” & “metode penelitian kualitatif” dimasukan sebagai mata kuliah wajib di fakultas psikologi UMS.
Upaya lain untuk meningkatkan kompetensi psikolog di Indonesia ini adalah, membuka paradigma baru psikologi yang lebih bersifat interdisipliner dan lintas ilmu. Artinya para calon psikolog harus sudi dan meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu lain berkaitan dengan psikologi. Misalnya sosiologi, antropologi, dan ilmu-ilmu humaniora lainnya.
Dalam menghadapi era global pada tahun 2015 mendatang para psikologi dituntut untuk mampu berbicara dengan bahasa Internasional. Oleh karena itu kemampun berbahasa inggris adalah mutlak. Oleh karena itu saya sangat mendudkung kebijakan universitas muhammadiyah surakarta, yang mewajibkan mahasiswa menempuh pendidikan bahasa inggris selama enam semester atau setara dengan program DIII. Selain itu kemampuan menguasai bahasa informatika komputer juga mutlak harus di pahami oleh para calon psikolog. Pada era mendatang , komputer adalah merupakan perangkat yang tidak terpisahkan dalam dunia profesi apapun. Berangkat dari situ maka pengenalan komputer harus sudah dimulai sejak usia anak-anak.
Jangan hanya berkutat di ruang kelas !!
Belajar itu harus multy aprroach methode. Dalam pembelajaran psikologi, proses pembelajaran tidak boleh hanya dengan single approach. Pembelajaran di luar kelas harus diperbanyak secara mandiri oleh mahasiswa, disamping pembelajaran yang bersifat asigment tertentu dari dosen. Mahasiswa psikologi tidak boleh puas hanya mempelajari teori-teori, tetapi harus mulai belajar mengimplementasikannya dalam aktivitas praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Ormawa yang ada di fakultas maupun di universitas dapat anda jadikan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif, apalagi kalau ormawa tadi berkaitan langsung dengan profesi psikologi. Selain ormawa kegiatan di BKPP (biro pemeriksaan dan konsultasi psikologhi maupun kegiatan Laboratorium juga dapat dijadikan wahana aktifitas kreatif dalam kegiatan intelektual anda, sehingga menjadi tabungan pengalaman positip bagi msa depan anda dalam dunia profesi psikologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar